‘Entah apa yang harus diucapkan, tetapi aku merasa nyaman ada di dekatmu. Aku hanya tak tahu, apa ini karena aku menganggapmu sebagai dia, atau malah karena aku memang merasakan kau adalah kau.’ Haru dan Mugi sudah selesai dengan acara mandinya, mereka berdua kini sedang berbaring, dengan posisi saling membelakangi. Tidak ada yang berniat buka suara, hanya bungkam dan merenung dengan pikiran masing-masing. Haru yang merasakan percintaan untuk pertama kalinya merasa sedikit cemas, ia takut jika sampai hamil, lalu Mugi juga meninggalkannya. Gadis itu mencoba untuk menutup mata, saat itu pula ia teringat akan kakaknya. Rasa kesal kembali membumbung tinggi, membuat ia membuka mata, lalu memasang wajah masam. Mugi yang juga teringat dengan Akane melakukan hal yang sama, ia merasa agak marah