26. Emosi Saka Jika ada hal yang paling tidak masuk akal untuk aku dengar, itu adalah hal yang aku dengar dari Mbak Yah. Untuk beberapa detik aku membiarkan keterkejutan menguasaiku sampai akhirnya aku menggeleng pelan untuk menepisnya. Seringai muncul diwajahku saat aku menatap Mbak Yah. "Benarkah? Saya harap saya bisa bertemu siapapun yang berhasil membuat Pradana menyukai bunga untuk mengucapkan terimakasih karena telah berhasil menjadikan pria menyebalkan sepertinya menjadi sosok romantis dan berjiwa seni yang lumayan." Raut wajah Mbak Yah yang sebelumnya begitu dominan dengan isyarat jika tengah menggodaku dan berharap jika aku akan menangkap kode-kode yang tersirat seketika dipenuhi kecewa, ya aku sangat tahu jika Mbak Yah ingin aku berpikir jika semua hal yang ada di rumah ini