DUA PULUH SEMBILAN Seorang laki-laki tinggi tegap, masih setia menemani, menenangkan, dan mengelus sayang penuh kasih puncak kepala Inne yang masih menangis hingga saat ini. Bahkan tangisan Inne semakin menjadi di saat dalam perjalanan pulang dari pemakamam umum tadi, Inne bersitatap dengan laki-laki itu. Laki-laki yang membuat hidup Inne kelam, dan mengalami trauma berat di saat laki-laki itu dengan kejam memperkosa dirinya dengan kejam sampai-sampai ia mengalami pendarahan setelahnya, dan dengan kejamnya juga, laki-laki b******k itu malah meninggalkan dirinya dengan ucapan permohonan maaf lirihhya setelah ia melakukan hal kejam, dan ia yang memohon untuk membawa dirinya segera ke rumah sakit di abaikan, tapi, hanya permohonan maaf yang nggak ada arti, dan manfaat untk Inne yang di u