Sina berjalan menuruni tangga masih dengan menggunakan piyama tidurnya. Dari atas, Sina melihat seseorang tengah duduk di sofa dari belakang. Sina hanya bisa melihat punggung kokohnya saja karena seseorang itu duduk membelakanginya. Sina lalu menghampirinya, "Maaf, cari siapa ya?" Laki-laki itu membalikkan tubuhnya. "Arsen?" Dia Arsen, entah kenapa Sina merasa kalau laki-laki itu terlihat tampan menggunakan setelan kemejanya. Sina bahkan sempat tidak mengenal Arsen dari belakang. Sina berkedip, dia tidak boleh berpikiran seperti itu. Ingat, Samudera bahkan jauh lebih tampan dari Arsen. "Lo ngapain disini? Sejak kapan? Kenapa lo bisa masuk? Pintunya...?" Sina melihat ke arah pintu, pintunya sudah terbuka, padahal semalam Sina sudah mengunci pintu. Sina masih ingat jelas saat dia mengu