Eleanor tergagu mendengar ancaman Reagan kepadanya. Ia reflek menunduk dan meremat map yang sedang dipeluk di depan d**a. Tidak ada sedikit pun maksudnya untuk lancang mencampuri hubungan sang bos dengan tunangannya.
“Ma-maafkan … maafkan saya, T-Tuan Reagan ….”
Namun, Putra Mahkota Sean Lycus tidak menjawab. Ia sadar telah membuat asistennya takut. Merasa menyesal, tetapi bahasan apa pun tentang Malika selalu membuatnya jengkel bukan kepalang.
'Fvck! Kenapa bisa ada foto-foto aku dan Malika bermesraan? Siapa yang diam-diam mengambil foto kami semalam! Shitt!’ dengkus Reagan di dalam hati.
Eleanor yang tadinya berdiri sejajar dengan bosnya kini melangkah mundur dua kali. Menciptakan jarak di antara mereka. Terlalu takut berbuat salah.
Begitu pintu lift terbuka, Reagan melangkah kelua
