Ariana sedang bergegas untuk pergi ke rumah lamanya bersama tdiana. Sebelumnya telah meminta izin kepada Nathan melalui pesan. Sebenarnya pangkal pahanya masih perih, namun tidak sesakit sebelumnya. Ia mencepol rambutnya yang panjang. Karna cuaca hari ini cukup panas. Saat Ariana bercermin, ia tersadar, lehernya penuh dengan tanda kepemilikan yang dibuat Nathan. Ia kembali menggerai rambutnya, agar bisa menutupi tanda-tanda merah di sekitar lehernya. Ariana sedang mencari tas selempang nya. Tiba-tiba bel rumah berbunyi. Ada tamu datang. Ia bergegas turun untuk membukakan pintu. Melihat siapa yang bertamu. "Siapa yang berkunjung? Mami Ranti? tidak mungkin. Biasanya mami langsung masuk tanpa memencet bel lebih dahulu." gumam Ariana. Menebak-nebak siapa yang datang. Saat ariana memb