“Oh ya, mau keluar berjalan-jalan?”
“KEMANA?” Almeera bertanya balik, dengan suara nyaring.
Benda yang terpasang di wajah Almeera, melekat dengan erat, membuat suara yang keluar dari mulutnya hanya terdengar samar. Sehingga ia harus berteriak-teriak agar Alroy mendengarnya.
“Kau ingin kemana? Apa ada tempat yang ingin kau kunjungi?”
Tak ada tempat yang bisa Almeera kunjungi dengan tampilan anehnya seperti ini. Ia yakin akan menjadi pusat perhatian dan ejekan orang-orang. Karena itu, ia memilih satu-satunya tempat paling aman menurutnya. Pekarangan rumahnya sendiri, tempat itu aman dari orang luar. Meski tak ada juga yang spesial dari tempat itu.
Setidaknya berada di luar ruangan, dan dalam keadaan memandangi langit, ditambah saling duduk bersandar. Yah, mungkin akan jadi spesial. Beg
