Zeferino menukikkan alisnya sebal. Bagaimana tidak sebal jika Istrinya dengan nakal menggoda di saat hendak menjalankan rencananya. "Yara," panggil Zefer terdengar serak. "Apa? Kamu bisa pergi biarkan aku menunggu?! rajuk Yara. "Maaf ini pekerjaan serius," pinta Zeferino. "Ngga mau tahu!" Yara memalingkan wajah. "Janji akan segera pulang," kata Zefer. "Ngga mau tahu, pergi sana!" usir Yara. "Baiklah, aku pergi jaga diri!" final Zeferino. Dia hendak pergi namun Yara malah menangis histeris. "Ampun, ini Istriku kenapa?" tanya Zeferino sedikit frustrasi. Dia mendekat ke arah Yara lalu mengusap pipi penuh air mata Istrinya. "Sudah jangan menangis, aku janji akan pulang cepat," hibur Zeferino sembari tersenyum tulus. Yara merengut lucu saat mendengar perkataan Zeferino. Dia