Chapter 11 - Tn. Klackson

1156 Kata
Tn. Klackson mencari Femina sang Saga. Ia mendapatinya di ruangannya kerjanya.  Ia mengetuk pintu dan membuat Femina terkejut. Ia ingin keluar dari istana mencari anak-anaknya tetapi karena tidak ada Saga yang menggantikannya sementara ia pergi mencari, ia tidak bisa melakukannya karena harus membicarakan misi penyelamatan putri. Tn. Klackson pun masuk ke dalam ruangannya. Ia melihat Femina tersenyum menyambut. Ia tahu apa yang akan Femina lakukan.  “Kau tidak akan pulang sekarang bukan?” Kata Tn. Klackson yang tampak kebingungan. Ia tidak ingin merencanakan misi tersebut seorang diri. "Ini belum saatnya pulang." Ucap Femina kepada Tn. Klackson. Tn. Klackson terlihat tergesah-gesah karena ia ingin membicarakan tugas yang baru ia dapat dari Raja. Ia ingin tugasnya ini terlaksana dengan baik dan putri Flos bisa diselamatkannya secepat mungkin. "Ba-ik-lah! Kau sudah tahu kedatanganku untuk apa! Kau sangat pandai Femina." Pujian yang positif dari Tn. Klackson. "Apa maksudmu?" Tanya Femina. "Lihatlah, aku tidak tahu apa yang aku harus lakukan dengan misi penyelamatan tuan putri. Hanya kau yang bisa memberikan arahan dan pengawasan. Aku tidak ingin sendirian menjalankan misi ini seperti yang sering Saga lakukan kepadaku. Meski kau tidak pernah melakukannya!" Nada Tn. Klackson bergetar. Ia benar-benar khawatir. Ia tidak ingin mengulangi kejadian-kejadian sebelumnya dengan para Saga lama yang selalu tidak peduli ketika raja memberikan perintah untuk bekerja sama dengannya.  Beberapa kali Tn. Klackson akan diberikan tugas mengawasi seluruh prajurit yang sedang melakukan tugas di kota Energi Hitam. Bukannya membantu, mereka malah berkeliaran di dekat pohon Patron, bersantai dan menggunakan koin Ludum mereka untuk bermain di taman bermain kota. Ia tidak pernah bekerja sama dengan Femina. Jadi ia langsung berkata jujur saat mereka harus bekerja sama. Ia tidak ingin kejadian yang tidak bertanggung jawab itu juga dilakukan oleh satu orang Saga kepercayaan dan yang terakhir juga.  Femina langsung berpikir keras. Dari semua yang dikatakan Tn. Klackson sudah menunjukkan bahwa ia tidak bisa mencari anak-anaknya sekarang. Femina mencoba menyembunyikan rencananya. Ia tersenyum dan berakting dengan baik. "Kau benar. Aku pasti akan membantumu selalu mulai dari awal misi ini. Aku hanya percaya kau yang bisa melakukannya, Tn. Klackson. Tidak ada yang lain. Aku dan kamu bisa melakukannya!" Ucap Femina dengan tegas. Tn. Klackson terdiam dan mencoba menelaah alasan itu. "Terlalu banyak yang terjadi. Sebagian penghuni banyak yang berkhianat. Kita harus jaga-jaga mengenai siapa yang bisa berkhianat di lain waktu." Ucap Femina lagi. "Baiklah. Tugas ini tidak bisa ku kerjakan sendiri. Aku mau kamu gunakan batu waktu untuk membantuku." Syarat dari Tn. Klackson. Batu Waktu adalah kekuatan tanpa batas yang bisa digunakan oleh Saga sehingga bisa menggunakannya untuk kepentingan apapun. Ia juga bisa memberikan sebagian batu tersebut kepada penghuni lain yang membutuhkan. Misalnya, ketika akan berperang ataupun dalam menjalankan misi penting yang berbahaya. Dengan memakai batu tersebut, mereka akan terlindungi dari kematian akibat hilangnya keabadian. "Baiklah, kau akan dapatkan itu." Balas Femina. "Dimana anakmu? Tidakkah kau mencarinya?" Tanya Tn. Klackson menyelidik. Femina senang karena ia menanyakan hal tersebut. "Aku tidak bisa meninggalkan ruangan ini. Raja sedang ada masalah, dan semua Saga telah mati. Aku tak bisa mencari mereka. Dari pernyataanmu tadi sudah menunjukkan bahwa aku tidak bisa pergi sekarang." Ucap Femina kepada Tn. Klakson. “Bukan..bukan.. kau salah paham. Ketika kita memulai misi ini, aku ingin kau menemaniku. Tetapi, untuk sekarang, kau harus mencari kedua putrimu, memastikan mereka tidak termasuk ke dalam pemberontak dan baik-baik saja!” Kata Tn. Klackson. Femina merasa sangat lega karena Tn. Klackson memahaminya.  “Aku tidak ingin kau mengatakan sesuatu yang menjelek-jelekkanku ketika aku pergi dari sini sebentar.” Kata Femina.  "Tidak masalah. Raja pun pasti akan melakukan hal yang sama.” Kata Tn. Klackson. Lalu ia memberikan pertanyaa. “Sebelum kau pergi, aku ingin kita membahas hal ini dulu sebentar saja. Apa yang bisa kita lakukan dalam misi ini?" Tanya Tn. Klackson. "Kita perlu membuat pelindung, seperti pakaian pelindung dengan oksigen yang ada di Dunia Waktu  dan mereka hanya bisa berada di Bumi selama satu jam. Pakaian itu sewaktu di Bumi akan masuk ke dalam tubuh mereka. Jadi tidak akan nampak dari luar. Kita bisa memulainya dengan membuat alat tersebut." Jelas Femina. "Apa ada baju seperti itu?" Kata Tn. Klackson. Ia juga tadi sudah mendengar hal tersebut dari raja. Sampai sekarang ia masih memikirkan bagaimana bisa membuat baju seperti itu. "Ya, aku bisa ekstrak daun pohon Patron di bajunya. Itu bisa membantu menghasilkan oksigen selama di Bumi. Kau bisa membuat lapisan luarnya dari batu Lithops. Buat sedikit tebal agar tidak mudah pecah saat dipakai di Bumi." Jelas Femina sambil berpikir keras. Kursinya ia putar-putar tanda bahwa ia sedang gelisah. Ia tahu bahwa ini akan menambah tugasnya. "Kau ada benarnya. Mungkin itu akan membantu kita menyelamatkan tuan putri." Ucap Tn. Klackson. Ia bertanya lagi, " Bisakah kita melacak keberadaannya dari ruang monitor."  Femina tersenyum nakal. "Tidak." Ia berkata dengan serius. Kalau itu terjadi, pasti akan sangat mudah. Di dalam otaknya, ia menjawab perkataan itu. ‘Hanya seorang ganda yang bisa melakukannya!’  Ganda adalah keahlian yang langkah dari penghuni waktu. Seorang Ganda bisa melakukan semua pekerjaan di ke empat kota. Ia bisa menjadi prajurit, Saga, Petani, detector ataupun caelum carceris. Ia bisa memakai awan yang sebenarnya hanya bisa dipakai para petani. Ia bisa ke inti kota yang seharusnya tidak boleh dilalui oleh seorang penghuni dari keahlian berbeda.  Seorang Ganda memiliki keistimewaan lain. Ia bisa melihat wujud asli dari sebuah roh tubuh yang ada di dalam tubuh manusia. Jadi hanya dia yang bisa mendeteksi tentang keberadaan penghuni waktu yang lari ke Bumi. Ia bisa membedakannya dari manusia asli Bumi. Tapi sayang, keahlian Ganda tersebut tidaklah ada di dunia waktu milik mereka. Mereka masih mengharapkan bahwa keahlian itu bisa kembali lahir di dunia mereka. "Mengapa kau tersenyum." Ucap Tn. Klackson menggelengkan kepalanya. Ia melihat Femina termenung. "Aku tidak berkata hal yang aneh. Keberadaan penghuni waktu memang tidak dapat dideteksi oleh monitor kota Langit." Berupaya menyakinkan Tn. Klackson. "Apa ada cara lain?" Tanyanya. "Melacak keabadian mereka sangatlah lucu. Sebenarnya kami para Saga bisa langsung mengenali mereka. Tetapi, tetap saja, para Saga harus memperhatikan satu persatu secara langsung. Butuh berapa banyak waktu yang kuhabiskan untuk memperhatikan manusia? Jika para Saga yang lain masih ada, tentu lebih cepat. Aku juga harus ke Bumi kalau begitu. Itu sangat beresiko karena seorang Saga di dunia ini hanya aku saja." Ucap Femina. "Apakah Saga tidak bisa melakukannya hanya dengan melihat monitor?" Tanya Tn. Klackson "Tidak. Harus melihatnya secara langsung." Jelasnya. "Baiklah. Kapan kau akan melacak keabadian yang tertinggal di Bumi?" Tanya Tn. Klackson. "Keabadian yang keluar dari tubuh mereka tidak akan bertahan lama. Jadi kita hanya mengetahui ia jatuh di mana dan mencari di sekitaran itu. Aku akan lakukan secepatnya sebelum jejaknya menghilang." Ucap Femina. "Baiklah." "Bisakah kau membantuku untuk menemui penduduk Petani, dan menyuruh mereka memanen daun-daun muda pohon Patron?" Ucap Femina. "Oh, baiklah. Aku akan segera ke sana." Tanyanya.  "Jangan lupa kumpulkan prajurit secepatnya." Ucap Femina mengingatkannya. "Okay."  “Aku akan keluar sebentar untuk mencari anak-anak ku. Tidak akan lama!” Kata Femina. Ia bergegas dan meninggalkan Tn. Klackson di ruangan para Saga seorang diri.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN