Mario sang penjaga

1639 Kata

Aku masih terdiam dalam pelukannya, pelukan hangat yang menenangkan jiwa. Mendengarkan segala keluh kesah dan curahan hatinya, juga segala kata-kata cintanya. Sesaat aku melayang melupakan segala beban dalam d**a yang ada hanya bahagia berada di sisinya, merasa memiliki dirinya. Om Firman mencium hangat pucuk kepalaku, membenamkan wajahnya lama di atas kepalaku. Aku sedikit mengeser posisi demi mengambil gawai yang bergetar dalam saku samping dress yang kukenakan. Sebuah pesan dalam aplikasi berwarna hijau. [bebebs ... Makasih ya hadiah nya. Aku syukaaaaa banget ] Dengan foto tangan Amira mengenakan gelang yang tadi siang aku beli. Ada nyeri yang semakin dalam menghujam hati. "Aku mau pulang, Om." ucapku sambil memasukkan lagi gawaiku ke dalam saku. Ada airmata yang menitik

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN