Hari ini setelah beberapa hari menginap di rumah Amira, Mbak Wida akan menjemputku. Aku sudah bersiap-siap sejak tadi mengingat aku tidak membawa apa pun saat datang maka aku tidak akan membawa apapun kecuali, hati yang terluka. Aku senang tinggal dalam kehangatan keluarga ini tapi seringkali kehangatan itu berubah menjadi api yang panas saat melihat Tante Sari dan Om Firman. Aku tahu Om Firman berusaha selalu menjaga perasaanku tapi Tante Sari yang tidak tahu apa-apa selalu bersikap mesra pada suaminya. Akhirnya aku hanya bisa menelan pil pahit walau pun setelahnya Om Firman akan memberiku secangkir madu yang memabukkan, dengan mencuri-curi waktu untuk mencurahkan rasa sayangnya padaku. "Dina, Kakak kamu udah dateng." panggil Tante Sari padaku yang masih termenung di kamar Amira y