Donna menatap Sekar.
"Kalau Sekar masih sakit, rebahan saja dulu, jangan kemana-mana ya, Sayang. Ibu mengambil ponsel Ibu di kamar dulu ya," kata Donna.
"Ya, Bu," jawab Sekar.
"Oh ya, Sakti, Sekar, Ibu harus pulang pagi ini, sebentar lagi supir Ibu menjemput," kata Donna.
"Kok nggak pulang bareng kita saja, Bu?" tanya Sakti.
"Ibu harus terbang ke Batam nanti sore, besok pagi ada meeting dengan rekanan di sana."
"Ibu, harusnya sudah waktunya berhenti kerja, Bu. Istirahat, menikmati hari tua," kata Sekar.
"Seharusnya begitu, Sayang, tapi kalau bukan Ibu yang menjalankan perusahaan siapa lagi. Kecuali nanti Sekar mau menggantikan Ibu."
"Nggak, Bu, Sekar nggak sanggup, Sekar mau jadi istrinya Ayah saja. Jadi Ibu dari anak-anaknya Ayah," kata Sekar polos. Donna tersenyum.
"Mungkin nant
