Pagi harinya. "Ayah berangkat ya, Sayang, jangan kemana-mana kalau kamu libur kuliah, nanti sore kita ke dokter, tunggu Ayah jemput ya." Sakti mengecup bibir Sekar sekilas, tangannya masuk ke balik baju Sekar, menyentuh d**a Sekar yang tanpa dalaman. "Eeehhh ... Ayah, Ayah mau kerja, nanti telat!" "Sebentar saja, Sayang!" Sakti mengangkat baju Sekar, lalu memagut ujung d**a istrinya. "Aayah!" "Iya ...."Sakti melepaskan pagutannya. Ia berjalan menuju ke pintu diantar Sekar. "I love you, Sayang." Sakti mengecup bibir Sekar. "I love you too, Ayah." Sekar menutup pintu. Baru beberapa langkah Sekar meninggalkan pintu, saat bell berbunyi. Sekar melihat siapa yang datang dari layar, Sakti yang memijit bell. Sekar membuka pintu, Sakti menyambar bibir Sekar. "I love you!" "Ayah, apa-a