"Saya terima nikahnya ...." tegas, lugas, dalam satu tarikan nafas, Andrew melapalkan akad nikahnya. "Sah?" "Sah!" "Sah?" "Sah!" "Alhamdulillah!!!" Andrew memandang takjub, pada Tiara yang memasuki tempat akad, setelah akad nikah diucapkan. Tubuh mungilnya terbungkus kebaya putih, kepalanya terbungkus hijab dengan warna senada. "Ya Allah, terimakasih sudah memberiku kesempatan, untuk hidup berdampingan dengan wanita yang aku cintai, semua ini karena takdir MU. Semua karena kehendak MU, kuasa MU. Sungguh nikmat terasa, saat penantianku akhirnya usai dengan akhir bahagia. Om Steven, terimakasih sudah memberikan pesan terakhir kepada Tiara, dan Sakti, yang akhirnya membuatku merasakan betapa gugupnya saat melapalkan akad nikah, yang membuatku berada di sini, sebagai seorang penganti