Book 2 EXTRA PART SAFIRA 39

1079 Kata

Saat sahur, yang pertama duduk di kursi makan adalah Satria. Begitu melihat Safira, dan Safiq ke luar kamar dengan rambut basah, Satria langsung bersiul. Apa lagi saat melihat ayah, dan bundanya turun dari atas, juga dengan rambut basah. Siulannya tambah nyaring. "Abang ... jam segini bersiul, ada apa, Bang?"tanya Sakti. "Abang pikir, bulan puasa plampil pada diikat. Eeeh ternyata masih berkeliaran ya, ckckckck." Satria geleng-geleng kepala. "Aah, bilang saja Abang sirik, karena belum punya SIM P," sahut Safira. "SIM P apa, Honey?" tanya Safiq. "Surat Izin Menjadi Plampil, Mas," jawab Fira, membuat yang lain tertawa. "Eeh, meski Abang nggak punya SIM P, Abang tetap bisa jadi plampil kok," balas Satria. "Haah!Apa, Bang? Awas ya, jangan macam-macam, meski Abang tinggal di kampungny

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN