Book 2 PART. 72 RATU HATIKU

1907 Kata

Sekar benar-benar tidak bisa memicingkan mata. Bayangan kebersamaannya dengan Sakti berputar diotaknya seperti film yang ditayang ulang. Jujur saat pertama melihat Sakti dia sudah mengagumi ketampanan Sakit dengan pikiran bocahnya. Wajah bule Sakti terasa sangat kontras dengan nama Indonesianya. Sekar juga masih ingat saat pertama Sakti memintanya memanggil Ayah. Dan yang paling diingatnya adalah sikap marah Sakti saat ia menolak diantar sekolah dan lebih memilih ikut Rama saat kakinya terluka karena sepedanya tersenggol Adyt. Tiba-tiba listrik padam, Sekar berteriak kaget. "Mam....hmmmpp" Seseorang dirasanya menutup mulutnya dengan kain, mungkin sapu tangan. Matanya tidak bisa melihat apa-apa karena gelapnya. Sekar berusaha meronta, tangannya memukul-mukul dalam kegelapan. "Sssttt..d

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN