Sakti membuka matanya, bibirnya tersenyum melihat posisi Sekar yang tidur miring dengan satu kakinya di atas paha Sakti dan satu tanganya masuk ke dalam celana Sakti. Matanya rapat terpejam suara nafasnya teratur. Mungkin Sekar juga sama seperti dirinya yang tidak nyenyak tidur beberapa hari ini. Selepas dzuhur tadi mereka memang memutuskan untuk tidur, benar-benar hanya tidur di ranjang mereka. "Sayang..bangun waktunya Ashar" Sakti mengecup rambut Sekar. "Sayang!!" "Eenghhh" Sekar membuka matanya menggeliatkan badannya tapi tangannya yang di dalam celana boxer Sakti jadi meremas terlalu kuat. "Aaww..aaww sayang...sayang sakit" pekik Sakti tertahan. "Apanya?" Tanya Sekar bingung sepertinya dia tidak sadar kalau tangannya sudah meremas terlalu kuat milik Sakti saat menggeliat. "Punya