Raka menatap Aira yang cemberut sekaligus ketakutan. Ia bertanya-tanya kenapa Aira bisa bersama Yumna dan bahkan Elsa menangis keras. Ia lalu menoleh pada Yumna yang masih terduduk di lantai dengan punggung sepertinya baru saja menghantam tepian kursinya. "Apa yang terjadi? Kenapa kalian ribut-ribut?" tanya Raka setenang mungkin. Ia mengedikkan dagunya pada Rindy dan Sandy agar mereka mengkondisikan pengunjung yang lain. "Pelayan kamu nggak profesional," jawab Yumna seraya berdiri. Ia mendekati Elsa lalu menggendongnya. "Dia bikin anak aku nangis." "Itu nggak bener. Dia kelamaan milih menu!" gerutu Aira. Raka menatap istri dan mantan istrinya bergantian. "Hanya karena dia lama milih menu kamu jadi marah dan dorong pelanggan kita?" tanya Raka pada Aira. "Itu di—" "Dia nggak sabaran. A