Aira merasa begitu takjub dengan hewan berbulu milik Raka itu. Tadinya ia sempat takut, tetapi setelah membelai berkali-kali tubuh gembul kucing itu, ia justru merasa begitu terhibur. Selain mendengkur, kucing itu juga menggosokkan pipinya ke telapak tangan mungil Aira. "Dia lucu juga ternyata, Mas," ujar Aira. Ia menoleh pada Raka yang sedang menatap ke arahnya. Sontak, keduanya pun beradu tatap dengan jarak yang cukup dekat. Aira berdebar, karena ia baru sadar ia sudah bergeser sedekat ini dengan Raka dan kucingnya. "Emang lucu." Raka langsung mengalihkan tatapan ke Memei karena tak ingin Aira merasa tidak nyaman. Padahal, sedetik lalu ia juga berdebar karena bertatapan dengan Aira. Ia baru sadar, Aira memiliki mata besar yang indah dengan bulu yang panjang lentik. Bahkan kedua alis ma