Setibanya di rumah, Raka langsung melihat kondisi Memei. Ia menatap Memei. Kucing itu terlihat bangun dari tidurnya di dalam kandang. Memei mengeong keras lalu mencakar pintu kandang.
"Maaf, Mei. Aira sakit jadi aku telat banget pulangnya." Raka segera membuka pintu kandang. Ia mengusap lembut kucing abu-abu tersebut lalu ia pun memberikan pakan yang cukup untuknya. Tak lupa, Raka juga membersihkan bak pasir Memei. Terakhir, ia menuangkan s**u di mangkuk kecil Memei.
"Aku nggak tidur di rumah malam ini, Mei. Kamu jaga rumah ya. Kamu nggak usah aku kandang dulu, tapi kamu jangan bikin rumah jadi kapal pecah. Aku harus segera ke rumah sakit lagi."
Raka menoleh ke jam besar yang ada di dinding ruang tengah. Ia mendesis kesal lantaran kini waktunya sudah hampir habis. Jam sudah menunjukkan
