Jangan salahkan Rena jika ia membenci Wira sejak pertemuan pertama mereka. Sikap menyebalkan dan angkuhnya membuat Rena berharap tidak akan pernah dipertemukan lagi dengan laki-laki itu di kemudian hari. Namun, nyatanya harapan tersebut tidak terkabul. Setiap hari laki-laki itu justru datang ke tokonya dan memesan buket bunga untuk seseorang.
Perlahan kekesalan Rena mulai terkikis setelah ajakan damai yang dilontarkan laki-laki itu padanya. Ditambah lagi, Wira yang malam itu membuntuti di belakang mobil Rena untuk memastikan bahwa ia sampai rumah dengan selamat. Ah, bahkan Vano saja tidak pernah melakukan hal ini kepadanya.
“Kamu baru pulang, Sayang?”
Pertanyaan tersebut menyambut Rena ketika tiba di rumah. Seorang wanita paruh baya dengan baju terusan bermotif bunga, menghampirinya.
