SC 14 - Berdamai

1913 Kata

Semburat warna jingga menghias di ufuk barat langit. Tampak begitu cantik mengiringi tenggelamnya sang surya. Lampu-lampu dinyalakan. Menambah penerangan di antara kegelapan yang perlahan mulai menyapa. Langit yang perlahan berubah gelap, nyatanya ikut meredupkan suasana hati Wira. Pembicaraan dengan Shevi di taman tadi masih terus membayangi pikirannya. Bagaimana Shevi yang lembut kini berubah menjadi tidak suka basa-basi, bagaimana sorot mata penuh keceriaan itu kini berganti sorot penuh luka dan amarah, serta bagaimana ekspresinya Shevi saat ia menanyakan tentang itu. Semua itu tampak begitu asing dan mencurigakan dalam satu waktu. “Kenapa malah diam? Aku butuh tahu soal itu, Shev. Aku butuh tahu di mana anakku.” “Dia bukan anak kamu, Wir! Dan kamu juga nggak perlu tahu di mana

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN