Lalu lintas ibu kota selalu macet, kapan pun itu, seolah seluruh kendaraan ditumpahkan di sini, Memang sudah bukan merupakan pemandangan asing lagi, tapi tetap saja mengganggu dan sangat tidak menyenangkan. Ini entah sudah yang ke berapa kali Shreen membunyikan klakson, dia tak pernah menghitungnya. Yang pasti mobilnya merayap di jalan raya. Baru bergerak satu menit, berhenti di lampu lalu lintas selama lima menit. Bukankah itu sangat mengesalkan? Dia harus secepatnya tiba di apartemen Dav, sebelum pemuda itu keluar. Dav memiliki kebiasaan yang sangat buruk saat sedang marah. Mengabaikan segala sesuatu yang berhubungan dengannya. Shreen tahu, seharusnya dia juga bisa bersikap yang sama seperri selama ini yang dilakukannya –saat mereka belum bertemu. Hanya saja, dia tidak bisa melakukannya