Bab 7 "Menikmati Senja"

1722 Kata
Semenjak bersama Toto, Riri merasa bahagia, walaupun kadang Riri menyesal mencintai suami orang, setan apa yang merasuknya hingga dia benar-benar menjatuhkan hati pada suami orang. Riri setiap hari sering jalan berdua bersama Toto saat pulang kerja, atau bahkan jika mereka berdua libur. Berbagai macam alasan Toto rangkai pada Sinta istrinya agar dia bisa keluar bersama Riri.   Toto POV   Di Rumah Toto Sepulang kerja, Toto masuk ke dalam rumah dan menemui istrinya di kamar. Bukannya di sambut dengan penuh kehangatan, Toto di sambut dengan pemandangan sang istri sedang Chat di WhatsAll dengan wajah senang.   "Apa sinta masih behubungan dengan pria itu?"tanya Toto dalam hati   Toto merebut ponsel Sinta dan melihta chat Sinta, benar dugaan Toto, istrinya masih berhubungan dengan pria itu.   "Mah, kamu suami pulang malah asik dengan ponsel kamu, bukannya menyambut hangat suami pulang kerja, atau membuatkan kopi apa teh, malah chating terus. Ini chat apa? mamah masih berhubungan dengan pria itu, hah!" seru Toto.   "Kalau masih, kenapa? Pah kapan papah membahagiakan mamah? Ajak travelling kek, shoping kek, seperti teman-teman arisan mamah. Makanya papah cari kerja yang gaji nya banyak, mekanik di andelin,"kelakar Sinta.   "Mah, bersyukur kita masih di beri sehat, papah masih bisa mencukupi kebutuhan pokok mamah dan anak-anak kita. Mamah bisa makan, menikmati tidur nikmat saja Alhamdulillah, mah. Lihat mah orang yang tidak punya pekerjaan dan gelandangan, mereka tidak bisa menikmati hidup seperti kita," jelas Toto.   "Alaah, kamu sok-sokan ceramah, gak ada urusannya sama gelandangan pah aku. Kamu gak lebih dari seorang gelandangan, gak bisa di andelin kamu pah!" Kemarahan sinta semakin memuncak.   Sinta memang wanita yang berjiwa sosialita. Wanita penuntut, Toto berusaha sabar, dia memang tidak pernah menuruti apa yang Sinta inginkan, tapi selalu memenuhi apa yang Sinta butuhkan. Toto semakin geram, tiap hari selalu ribut karena masalah sepele.   "Apa salahku Tuhan, istriku terlalu menuntutku seperti ini." lirih toto dalam hati.   "Bagaimana hatiku tak berpaling pada wanita berparas ayu dan sederhana seperti Riri?" Toto membatin sembari membayangkan wajah Riri yang ayu.   Toto melanjutkan aktivitas rutin nya sepulang kerja, dia selalu mencuci pakaian sendiri dan anak -anaknya bahkan punya istrinya, lelaki mana yang tidak berpaling kalau istri seperti itu. Seusai mencuci, terdengar suara sepeda motor keluar rumah, rupanya istri toto pergi dan Toto langsung mengikutinya.   "Mau kemana Sinta?"tanya Toto dalam hati.   Toto terus mengikutinya. Dan lampu sein Sinta mengarah pada sebuah Hotel. Sinta masuk ke sebuah hotel dan di sambut lelaki yang turun dari mobil mewah. Lelaki itu langsung memeluk dan mencium Sinta. Hati suami siapa yang tak sakit berulang kali memergoki istri masuk kesebuah hotel dengan pria lain.   "Sinta, ini bukan yang pertma kalinya aku melihat kamu masuk hotel bersama pria, bukan kedua atau ketiga kalinya juga aku melihat dengan mata kepala ku sendiri."geram Toto dalam hati.   Toto segera menepikan sepeda motornya dan menyetandarkan sepeda motornya di pinggir jalan. Diam-diam Toto mengikuti istrinya. Kali ini dia memberanikan diri mengikuti istrinya, karena sebelumnya Toto tak mau mengikutinya saat sinta pergi ke hotel bersama pria lain. Tapi ketika ditanya dirumah malah yang ada hanya sebuah pertengkaran hebat. Hati Toto sakit sekali melihat istri nya masuk kekamar hotel dengan pria lain. Toto tak hilang akal dia merekam tingkah istrinya itu.   Toto bertemu dengan pelayan hotel yang hendak mengantarkan makanan pesanan Sinta dan pria itu. Lalu Toto merencanakan sesuatu dengan pelayan itu. Toto meminta agar dia sendiri yang mengantar makanan pesenanya itu.   "Mas,"panggil toto pada pelayan itu.   "Iya, ada apa pak? ada yang bisa saya bantu?"jawab pelayan hotel.   "Ehm gini mas, ini pesanan tamu yang di kamar XXX ya? bisa saya saja yang mengantarkannya saja? Aku mau ngasih surprize sama temenku yang didalam mas." mohon Toto pada pelayan itu.   Pelayan itu mengiyakannya dan Toto berganti pakaian milik pelayan itu serta menggunakan masker penutup wajah.   Tok...tok...tok...   Toto mengetok pintu hotel yang ada sinta dan pria itu di dalam nya.   Seorang pria membuka pintu dengan telanjang d**a dan hanya memakai boxer.   "Ini pesenan nya mas." Toto memberikan pesanannya.   Terlihat Sinta baru keluar dari kamar mandi dengan handuk yang dililitkan di tubuhnya.   "Sinta! Jadi ini yang kamu lakuin? apa kamu mau mengelaknya lagi setelah aku lihat dengan mata kepalaku sendiri? ini yang di namakan seorang istri sinta!" geram Toto dengan dengan membuka masker penutup wajahnya.   "Papah, kok kamu ada disini?" tanya Sinta gugup dan malu karena kepergok suami sedang bersama pria di dalam kamar hotel.   "Sinta sekarang aku bebaskan kamu, terserah kamu mau apa, mulai saat ini aku tidak mau mengurusi kamu lagi sinta. Sekarang aku sudah tak peduli jika kamu mau lepas dariku!" kelekar Toto   Toto keluar dari kamar hotel itu sambil membanting pintu. Toto pulang dengan rasa kecewa dan melajukan cepat sepeda motornya dengan cepat.   Toto sampai di rumahnya, dia masuk ke dalam rumahnya dan segera masuk ke kamarnya. Dia melihat kedua buah hatinya yang masih terlelap tidur. Toto mencium kedua anaknya secara bergantian.   "Maafkan papah, nak. Papah tak bisa mendidik mamahmu,"gumam Toto. Toto merebahkan tubuhnya di samping anak-anaknya hingga terlelap   ^^^^^^   Pagi hari seperti biasanya Toto sampai terlebih dahulu di kantor. Pak Heru belum pulang dari Lombok. Mungkin satu bulan Pak Heru di Lombok, karena ada urusan di sana.   Sementara kantor yang menghandle Mas Wawan. Selang beberapa detik Riri tiba di kantor tidak lama setelah Toto membuka pintu kantor. Riri memarkirkan sepeda motornya, dia langsung masuk ke ruang kerjanya menyiapkan pekerjaannya.   Tiba-tiba toto masuk kedalam ruang kerja Riri. Kantor masih sepi terlihat sepk belum ada karyawan yang datang.   "Pagi sayang." Toto menyapa Riri sambil mengecup puncak kepala Riri.   "Pagi juga sayang,"jawab Riri.   "Kok gak kasih morning kissnya, buat semangat kerja dong." Toto menarik pinggul Riri dan membawanya berhadapan. Riri merangkulkan tangan nya ke pundak Toto. Kecupan mesra menyambar bibir Toto. Saat Riri akan melepaskan kecupannya, Toto malah menahanya dan semakin memperdalam ciuman nya. Kecapan mereka terdengar syahdu di telinga. Hingga mereka beradu dan semakin memanas.   Riri mengimbangi kecupan Toto dan semakin lincah bermain. Toto semakin memanas dan akhirnya terjadi lagi kejadian seperti di depan toilet.Pagi ini mereka benar-benar menggila. Toto berhasil membuat Riri meluapakan hasratnya dengan sentuhan jari jemarinya. Toto membuat seragam Riri menjadi berantakan dan meninggalkan jejak merah di leher serta d**a Riri.   “Mas...ehmmpp....”leguh Riri.   “Sayang, d**a kamu tambah seksi sekali,”lirih Toto pada telinga Riri.   “Mas, ummmppp...” Riri merasakan remasan tangan Toto pada dadanya. Tangan Toto dengan lincah membuka satu-persatu kancing seragam Riri. Dan terlihat jelas Bra warna merah di depan Toto.   Toto tersenyum penuh arti pada Riri, dan mengisyaratkan pada Riri kalau dia ingin bermain p******a Riri. Riri menganggukan kepalanya, tandanya dia memperbplehkan Toto menyentuh payudaranya. Tak menunggu waktu lama, Toto menurunkan bra Riri dan menjilati p****g Riri. Tangan Riri meremas kepala Toto yang masih berada di dadanya.   “Akhhh....Mas....” leguh Riri.   “Iya, sayang. Slruuppp....” Toto melahap habis p******a Riri dan meninggalkan jejak merah di d**a Riri sangat banyak sekali.   Tangan Toto beralih ke celana Riri, dia membuka resleting celananya dan celana Riri, toto menuntun tangan Riri untuk memgang penisnya yang sudah mengeras. Riri mengurut p***s Toto yang sudah menegang dan keras sekali.   “Terus sayang, semakin keras, Arrrgghhtt... Riri, kamu hebat sayang,” rancaui Toto saat Riri mengurut p***s Toto dengan cepat.   Tangan Toto juga mengacak-acak miss v Riri yang sudah mulai basah dengan cairan hangat di dalamnya. Tak menunggu waktu lama, Toto mendudukan Riri di atas meja kerjanya dan jongkok di depan Riri. Toto membuka sebagian celana Riri, dengan leluas dia menycap habis miss v Riri dengan mulutnya hingga Riri meleguh dan sedikit menjerit saat Toto menggigit lembut k******s Riri.   “Akkhh....mas, Please...udah mas aku mau keluar, “ pekik Riri.   Riri menekan kepala Toto dan mengeluarkan hasratnya, dengan sigap Toto membersihkan semua cairan kental dan hangat yang keluar dari miss v Riri. Riri membenarkan seragamnya dan celananya. Toto mengecek ke depan barang kali sudah ada yang berangkat ke kantor. Dam, ternyata masih sepi belum ada orang berangkat.   Toto yang masih sedikit mengang, dia kembali masuk ke ruagan Riri dan kembali membuka kembali celananya dan menyutruh Riri mengoral penisnya dengan mulut Riri. Tanpa rasa jijik dan ragu, Riri mau melakukannya, hingga Toto mengerang menikmati mulut Riri yang terus menyedoti p***s Toto.   “Arrrgghhtt....Riri, kamu hebat sayang.. ahhhhh.....” Toto menghentakan penisnya dan Riri merasakan p***s Toto berkedut dan mengeluarkan cairan kental ke mulut Riri. Tanpa ragu Riri menelannya, dan langsung meminum air putih yang ia bawa di botol dari rumah.   Toto memakai celananya lagi dia memluk Riri dan mencium kening Riri, “terima kasih, sayang,” ucap Toto.   “Iya, Mas. Sama-sama, aku ke kamr mandi dulu,” pamit Riri.   Riri masuk ke kamar mandi membersihkan sisa-sisa hasil perbuatan Toto yang membuat dia melayang hingga ke awan. Hampir setiap hari saat ada kesempatan mereka bermain api yang menimbulkan gejolak dan memanas. Mampu menerbangkan mereka ke atas awan.   Selang 10 menit karyawan mulai berdatangan. Seperti biasanya mas wawan mengajak brifing dulu sebelum mulai jam kerja. Seusai brifing semua karyawan melanjutkan pekerjaan nya masing-masing.   Ponsel Riri berbunyi, ada chat dari Alex. "Sayang " sapa Alex dalam Chatnya.   "Iya, baru muncul dari mana saja kamu Lex?"tanya Riri dalam Chatnya.   Tidak ada balasan dari Alex hingga sore hari. Riri bekerja dengan tidak tenang. Dia memikirkan Alex dan di sisi lain, dia memikirkan Toto. Apa yang ia perbuat tadi pagi dengan Toto masih terbayang.   "Alex, aku merindukanmu, aku semakin kacau Lex, aku tak bisa seperti ini. Kamu datang hanya sekedar ingin b******u rayu dalam angan, melampiaskan semua hasrat birahimu. Aku sadar pasti kita tak akan pernah bertemu. Kalau pun bertemu kira juga tak bisa bersatu. Aku tau, orang tua kamu pasti tak merestui kita," gumam Riri dalam hati.   Tak lama kemudian ponsel Riri kembali bergetar, dia mendapat chat dari Toto yangbisinya ingin mengajak Riri Ke pantai untuk menikmati senja. Riri mengiyakan ajakan Toto itu   Sepulang kerja Riri pun menuju pantai dengan sepeda motor kesayangannya. Diikuti Toto di belakangnya. sesampainya di pantai mereka berdua memesan minuman dan cemilan.   "Ri, istriku minta cerai."Toto membuka pembicaraan seperti itu.   "Kenapa seperti itu? Kamu yang minta apa Mba Sinta yang minta?"tanya Riri.   "Sinta yang minta, semalam aku memergoki dia ke hotel bersama pria lagi. Dengan pria yang sama, yang dulu sering mengajak dia ke hotel juga. Aku sampai masuk ke kamar hotelnya. Aku marah, aku kecewa sekali, aku bicara dengan sinta terserah maunya apa. Setelah sinta pulang dia bilang minta cerai sama aku."jelas Toto.   "Apa gak bisa di omongin baik-baik lagi? Jangan gegabah ambil keputusan, apa kamu tidak kasihan sama anak-anakmu? Coba selesaikan baik-baik, mas. Aku memang mencintaimu, tapi aku sadar sebesar apapun cinta itu aku tak bisa memiliki kamu seutuhnya. Pikirkan baik-baik mas,"tutur Riri.   "Iya, Ri, makasih ya, Ri, sudah mau dengar curhatanku."Toto barkata sambil mengacak rambut Riri dan mencium puncak kepala Riri.   "Iya sama-sama, besok aku ijin kerja aku sudah w******p Pak Heru dan ijin sama Mas Wawan. Aku besok sidang cerai mas. Do'ain biar lancar ya, ayo pulang sudah mau gelap ini," ajak Riri.   "Oke yuk pulang, tidak mau melanjutkan yang tadi pagi? Aku belum keluar lho," ledek Toto   "Gak ah, jangan aneh-aneh, ayo pulang,"ajak Riri. Mereka pun pulang kerumah masing-masing.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN