Benar saja. Terkaan Susilo menjadi nyata. Tuan Muda Atmajaya melarang mereka untuk pulang lebih cepat ke ibu kota, bahkan pemimpin divisi Kirana tak bisa berkata apapun atas larangan itu dan menuruti perintah Sang Tuan Muda untuk melakukan perjalanan pulang keesokan paginya. Pemimpin divisi memohon pengertian Kirana dan Susilo melalui tatapan matanya, bahkan berbisik memberi perintah kepada dua orang tersebut agar cepat pulang ke rumah dan mengunci pintu rapat-rapat. “Lindungi istrimu baik-baik…” pesan pemimpin tim purchasing. Susilo tersenyum ironi, bahkan seorang pria asing yang baru dikenalnya memberi peringatan tentang bahaya yang mengancam istrinya. Peringatan itu menjadi pertanda, betapa Tuan Muda Atmajaya menunjukkan I’tikadnya dengan sangat terbuka sehingga orang lain pun bisa