Aynur meraih benda pipih yang terus bergetar di tangan Ziva. Aynur menata hatinya terlebih dahulu, berusaha bersikap senormal mungkin. Meski sebenarnya dia masih bingung dengan keadaan tiba-tiba yang baru saja ia alami. Sungguh di luar dugaan, beberapa menit yang lalu hatinya bersorak gembira karena Ihsan, tapi saat ini hatinya seolah kembali diingatkan untuk tidak bertindak terlalu jauh. Aynur menggeser tombol video berwarna putih. Sesaat kemudian hatinya berdesir kuat, bahkan sangat kuat. Di layar ponsel Ziva terpampang wajah pria yang selama ini selalu ia rindukan di setiap malam-malamnya. Bobby tersenyum ke arahnya dengan mata berbinar. "Sayang... Bagaimana kabar Kamu? aku-- aku sangat merindukanmu, She, aku--" suara Bobby tercekat di tenggorokan, air mata sudah berkumpul di pelu