Bibir itu tampak merekah dengan sempurna sesaat ketika ijab itu terucap dan para saksi berkata sah. Bahagia sekali rasanya menikahi seorang pria yang sangat Sena cintai. Sena tak henti – hentinya bersyukur terlebih ketika Arata memasang cincin di jari manisnya begitu juga Sena yang memasang cincin di jari manis Arata, tak lupa, Arata mengecup puncak kepalanya lembut sebelum mereka berfoto berdua dan ada juga foto bersama staf Kedutaan sebagai kenang - kenangan. Setelah itu mereka keluar dari gedung kedutaan dengan bergandengan tangan dan senyum merekah yang tak tampak luntur dari bibir mereka, "Bahagia?" Tanya Arata. Sena tersenyum, dia mengecup punggung tangan Arata dan menjawab suaminya itu. "Tentu aku bahagia. Aku wanita beruntung yang bisa dinikahi kamu." Langkah mereka berhenti keti
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari