Naya dipecat. Oke, itu bukan hal menyedihkan bagi seorang Naya Giova. Toh, dia bekerja hanya untuk mengisi waktu luang saja. Tahu kenapa demikian? Tentu, itu karena perpisahan orang tua yang mengikis gairah hidup Naya. Sedikit, sih. Terlebih sekarang Naya nggak terlalu peduli pada fakta bahwa mama dan papa sudah beda haluan. Naya sudah berdamai dengan luka hatinya. Tidak apa-apa selagi mereka menemukan kebahagiaan masing-masing dari perpisahan itu. Lagi pula, Naya masih akur dengan papa, akur pula dengan mama. Hanya tidak bisa bersama saja. Papa hidup dengan pilihan hatinya, lalu mama bersama kehidupan barunya. Dan Naya ... di sini ... bersama calon masa depannya. "Sehat, Nay?" Tersentak. Naya mendelik. Di seberang sana Bang Sakha menghancurkan bayangan manisnya. Padahal Naya otew