38. MULAI DARI AWAL

1125 Kata

Evelyn menatap Arnesh dengan sorot mata menuntut penjelasan. Melihat rekaman itu, membuat otaknya berpikir keras. Sedikit bisa mengambil kesimpulan, tetapi ia tidak ingin menebak sendiri. Itu sebabnya, penjelasan Arnesh sangat dinantikan. "Kita duduk dulu. Tidak nyaman bicara panjang lebar dalam keadaan berdiri. Setidaknya kamu sudah tahu isi rekaman cctv-nya." Keduanya kembali keluar dari ruangan kerja Arnesh. Lalu duduk di kursi meja makan bersama-sama. Suasana pun mendadak menjadi tegang. "Eve, sebenarnya apa yang saya lakukan semalam adalah bentuk dari permintaan kamu." "Maksudnya?" Arnesh menghela napas panjang, sebelum menjelaskan. "Kamu merasa tidak nyaman disaat sikap saya perlahan membaik. Peduli dan mencoba akrab dengan kamu. Padahal, hal seperti ini sangat sulit saya lakuk

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN