Evelyn tidak bisa lagi menutupi reaksi terkejut atas apa yang Arnesh katakan. Tiba-tiba memberitahu hal di luar dari tanggung jawabnya sebagai asisten rumah tangga. Pekerjaan yang tidak pernah Eve terpikirkan akan diberikan oleh pria di hadapannya.
“Kenapa reaksi kamu berlebihan begitu? Apa ada yang salah?”
“Tapi …tapi kenapa saya? Rasanya ini bukan bagian dari pekerjaan saya. Jadi saya menolak, saya tidak mau,” ucap Eve tegas.
Arnesh mendekati Eve. Keningnya mengkerut dengan kedua mata menyipit. Saking dekatnya, bahkan membuat Eve bergerak mundur untuk menghindari. Namun Arnesh segera menahan pinggang wanita itu agar tetap dalam kuasanya.
“Kamu mau apa?” tanya Eve panik sekaligus gugup.
“Kamu lupa dalam kontrak juga tertulis kalau kamu harus siap dengan pekerjaan apa pun tanpa boleh
