Elang tidak akan membiarkan Teresa pergi. Tidak tahu bagaimana ia bisa hidup jika semua itu terjadi. Teresa adalah hidupnya, belahan jiwa , segalanya.
Suasana halaman rumah lantai dua itu terlihat sepi pagar hitam tinggi menjulang itu tak terkunci, Elang dengan mudah bisa masuk setelah turun dari mobil, yang dia parkir dipinggir jalanan depan pagarnya.
Sambil menggenggam handphone di tangan kirinya, Elang melirik jam rolex. Waktu menunjukkan sebelas malam, malihat lampu-lampu kamar masih menyala tampak dari luar.
Elang bergegas naiki tangga tidak sabar ingin melihat Teresa, ia ingin meminta maaf atas semua keegoisan yang selama ini tidak mau mengalah. Jika Teresa minta mengajaknya hidup pergi dari kemewahan ini, maka akan Elang turuti ke mana pun. Ke pelosok penjuru pun.
Sesampa
