Kembali kepada Vino dan Aqeela yang sedang menikmati pemandangan jakarta pada malamm hati. Semua makanan sudah habis tak tersisa, hanya air mineral pada gelas milik Qeela. "Tadinya aku mau sekalian ngelamar kamu buat jadi istri aku" ujar Vino dengan mata yang memandang lurus pada gedung-gedung di depannya. Gadis yang berada disampingnya itu, seketika menoleh, menatap Vino dengan sorot mata yang terkejut. "Tapi nggak jadi, nanti aja nunggu keluarga kamu" lanjutnya dengan senyuman. Gadis nya itu malam ini tidaklah banyak bicara, bukan karena malas bicara. Akan tetapi, Aqeela merasa berkali-kali dibuat speechless oleh Vino, hingga tak mampu untuk berbicara banyak. Lima menit kiranya, Aqeela menatap Vino, dan pria itu baru menatap balik dirinya. Dengan senyum yang tidak luntur itu, Vino