Day 19: Lavanya°

1369 Kata

Para gadis menertawakan Chandni secara sembunyi-sembunyi, akan tetapi sengaja agar terdengar ketika Chandni lewat di dekat mereka saat Chandni mendorong keranjang berisi bunga yang akan dipakai untuk hiasan acara pengiring hantaran Lavanya ke istana sebagai selir. “Kenapa Chandni masih di sini dan mengerjakan pekerjaan pembantu? Bukankah seharusnya dia berdandan untuk acara malam nanti? Chandni 'kan akan jadi selir.” Gadis-gadis itu memanasi Chandni. “Oh, apa kalian tidak tahu? Chandni bukan penari bertopeng yang dikirim ke istana. Bekas lukanya pasti sangat mengerikan sampai-sampai Ibu Kepala tidak berani memilih Chandni.” “Wah, Lavanya yang baru seminggu di sini saja sudah terpilih menjadi selir, itu baru namanya hebat. Tidak seperti Chandni yang bisa menyombong saja. Pada akhirnya,

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN