Chandni tidak berhasil menyelesaikan tantangan Tuan Imdad hari itu. Memang mustahil Chandni menguasai semua keahlian dalam satu hari. Apalagi Imdad sengaja mencontohkan dengan sangat cepat tanpa mengarahkan Chandni atau pun memandunya seperti waktu mengajari memanah. Lapangan itu dikelilingi rumput jerami setinggi semeter lebih. Imdad merundukkan rumput-rumput itu dan menginjak-injaknya agar menjadi alas duduk. Ia duduk di sana menonton Chandni berlatih. Kudanya pun beristirahat duduk santai karena kekenyangan. Hari sudah menjelang sore. Imdad menyuruh Chandni berhenti karena melihat tangan Chandni sudah lecet dan gadis itu meringis kesakitan. Chandni lekas turun dari kuda. Sweety segera berlari kecil ke dekat Aanjay dan merumput di dekat kuda jantan itu. Imdad iba melihat Chandni kelel