Suasana sarapan pagi itu begitu sepi, hanya ada Lina, Sherin dan Alika. Adrian masih tidur dan tidak ingin di ganggu, sementara Veldian dan Heri telah pergi meninggalkan rumah mewah itu pagi pagi sekali karena ada urusan bisnis mendadak. Ketiga perempuan itu terlihat sangat menikmati sarapan yang telah di buat secara khusus oleh Sherin, sesekali ketiganya berbincang masalah kecil yang bisa mengundang tawa. Sherin sangat beruntung mendapatkan mertua seperti Lina yang perhatian dan penuh kasih sayang padanya. "Bagaimana luka kamu? Apa terasa masih sakit?" tanya Lina lalu menyeka mulutnya menggunakan sapu tangan yang telah tersedia. Sherin menggeleng pelan, "Sudah tidak terlalu ma, sesekali saja terasa perih." Lina menghela nafas lega lalu mengurai senyum di wajahnya. Melihat Sherin yan