Langkah kaki Andrea nampak ragu ketika baru saja keluar dari lift. Bagaimana tidak, hari ini adalah hari pertama ia akan bertemu Naka, setelah kejadian terakhir di rumahnya. Ia tidak ada komunikasi sama sekali. Bahkan ketika Naka mencoba menelpon dan mengirim pesan, bertanya mengenai keadaannya, ia lebih memilih untuk tidak menanggapi. Bukan karena marah, tapi karena rasa malu dan bingung yang masih terlalu banyak menguasai hatinya. Dan hari ini, mau tidak mau ia harus menerima kenyataan, bahwa ia masih menjadi sekretaris Naka dan harus bersikap profesional. Sebelum masuk, Andrea menarik napas dalam-dalam, lalu mengembuskan perlahan. Apa pun yang terjadi hari ini, ia sudah siap. Tetapi ia juga berharap kalau Naka tidak lagi mengungkit apa yang sudah lewat beberapa waktu lalu. Wajah Andre