Manda sangat kesal dengan Brian yang sangat seenaknya memerintahi nya, padahal pekerjaan sudah ia lakukan dari tadi. Manda terus memohon untuk meminta istirahat sebentar, namun Brian menolak permintaan Manda bahkan Manda selalu di awasi oleh Brian dari tadi.
"Pak, ini sudah sangat sore. Bisakah saya istirahat sebentar?" tanya Manda dan lagi-lagi Brian mengeleng-gelengkan kepalanya menolak.
"Tinggal 30 menit lagi, waktu kamu pulang. Cepat selesaikan pekerjaan mu!" ucap Brian dengan dingin dan Manda hanya bisa menghembuskan nafasnya dengan sangat kasar sekarang.
"Aku harus bagaimana lagi? Kaki dan tangan ku sudah pegal, bos perusahaan ini sungguh membuatku kesal saja!" guman Manda dalam hatinya, sambil mengepel lantai yang dari tadi tidak berpindah tempat sama sekali dan tentu saja itu semua perintah Brian.
Sudah 30 menit waktunya Manda mengerjakan tugas dari Brian, kini Manda telah selesai mengerjakan semua perintah bosnya itu, rasanya Manda sangat lega sekarang. Bahkan ia melihat dari kaca hari sudah hampir gelap sekarang.
"Pak, sudah," ucap Manda.
"Ya sudah, kembali ke ruangan saya sekarang!" ucap Brian.
"Tapi pak, saya ingin pulang," ucap Manda.
"Kenapa harus pulang?" tanya Brian yang membuat Manda kebingungan dengan pertanyaan bosnya itu.
"Ya kan saya ingin pulang karena jam kerja saya sudah habis," jelas Manda.
"Nanti saja!" ucap Brian dengan dingin dan Brian pun masuk ke ruangannya meninggalkan Manda yang masih ternganga dengan ucapan Brian barusan.
"Sebaiknya aku pulang saja secara diam-diam, lagian ini memang sudah waktunya aku pulang," gumam Manda dalam hatinya, lalu perlahan-lahan Manda melangkahkan kakinya supaya Brian tidak mendengarkan dirinya kabur dari bosnya itu.
Setelah cukup jauh dari ruang kerja Brian, Manda pun bernafas dengan sangat lega sekarang, lalu Manda langsung saja turun melewati tangga yang sangat sepi itu, Manda benar-benar tidak ingin lagi karyawan-karyawan lainnya melihat dirinya dan menghinanya. Tanpa tahu bagaimana kehidupannya selama ini.
"Untung saja tidak ketahuan, biar saja kalau besok dia mengoceh denganku yang terpenting aku bisa istirahat dan tidur dengan nyenyak malam ini," gumam Manda, sambil berjalan keluar dari perusahaan itu dan menuju pulang ke rumahnya.
Tidak perlu menunggu waktu yang lama untuk sampai di rumahnya, kini Manda telah tiba di rumahnya. Manda langsung saja Mandi membersihkan tubuhnya karena tubuhnya benar-benar sudah sangat bau keringat dan bajunya pun sudah lumayan basah, setelah 15 menit waktunya mandi dan memakai pakain pendeknya untuk segera bergegas tidur.
Manda memang sudah sangat terbiasa memakai pakain tanpa dalaman kalau sudah ingin tidur karena menurut Manda tidur tanpa memakai dalaman baju terasa nyaman, malam ini Manda tidak memasak atau makan karena Manda ingin menghemat belanjanya, ia takut jika uang belanjanya tidak sampai dirinya gajihan nanti.
"Lagian aku sudah makan juga di kantor tadi siang," gumam Manda, sambil menyiapkan kasur kecil yang sudah disediakan oleh pemilik kos khusus untuk para pelangganya sebagai bonus.
Saat Manda ingin merebahkan tubuhnya di kasur dan ingin segera untuk tidur, tiba-tiba saja dirinya mendengar suara ketukan pintu dari kos-kosanya.
"Siapa yang datang malam-malam begini?" gumam Manda.
"Oh, mungkin ibu kos," ucap Manda yang langsung saja mengambil handuknya untuk menutupi buah dadanya yang menonjol itu, lalu Manda pun membuka pintu tersebut dengan pelan-pelan.
"Ada apa, Bu—" ucap Manda terpotong.
"Bu?" tanya seorang laki-laki yang sedang ada di hadapan Manda saat ini, siapa lagi kalau bukan Brian yang sedang tersenyum devil kepada Manda.
"Bapak? Kenapa Bapak kemari?" tanya Manda yang sangat terkejut, namun suaranya ia kecilkan karena takut tetangga kosnya mendengarnya.
"Tidak mempersilahkan saya masuk?" tanya Brian kesal.
"Tapi, Pak, ini sudah malam. Apa yang ingin Bapak lakukan di sini?" tanya Manda, namun Brian mengabaikan ucapan Manda, malahan justru Brian mendorong tubuh Manda mengunakan tangan kirinya, namun mata Manda seketika melotot ketika tangan Brian tidak sengaja memegang salah satu dari buah dadanya.
Begitu juga dengan Brian, dirinya sangatlah terkejut ketika tidak sengaja memegang sesuatu yang menonjol dan terasa sedikit kenyal di tanganya, bahkan wajah Brian pun sudah sangat memerah karena salah tingkah, begitu juga dengan Manda dirinya pun langsung menunduk malu.
"Memalukan!" gumam Manda dalam hatinya, ingin rasanya Manda berteriak sekencang-kencang mungkin, namun ia takut akan menganggu orang lain di sekitarnya.
"Berani-beraninya dia tidak memakai apapun di kos-kosan ini!" gumam Brian dalam hatinya dengan sangat marah besar.
"Duduk!" ucap Brian dengan dingin dan Manda pun langsung saja duduk di atas kasurnya sambil memegang handuknya takut terlepas dan begitu juga dengan Brian ia duduk di samping Manda.
"Bahkan celananya sependek ini?" gumam Brian yang tidak sengaja melihat paha Manda yang terlihat putih mulus itu dan bahkan Brian sampai meneguk ludahnya sekarang, belum lagi dirinya teringat kembali dengan kejadian tadi ketika tidak sengaja memegang p****g buah d**a Manda.
"Ini makanlah bersama ku," ucap Brian yang langsung saja membuka kotak makan yang berisi nasi goreng ayam tersebut.
"Tidak bisakah kamu memakai pakain yang benar saat di rumah sendirian?" tanya Brian yang sudah tidak tahan melihat tubuh Manda.
"Saya tadi berniat ingin tidur," ucap Manda jujur.
"Apa? Tidur sendirian memakai pakain seperti ini? Bagaimana jika ada laki-laki lain yang masuk?" tanya Brian dengan dingin.
"Lagian bapak juga masuk ke sini!" ucap Manda.
"KECUALI saya!" ucap Brian dengan tegas.
"Cih! Bapak kan jugas seorang laki-laki," ucap Manda protes.
"Sudah saya katakan ke—" ucap Brian terpotong karena Manda menutup mulut Brian dengan telapak tanganya.
"Jangan keras-keras, nanti orang mendengarnya dan menjadi salah paham," bisik Manda.
"Kenapa banyak peraturan sekali disini?" kesal Brian.
"Namanya juga kita menyewa tempat orang," jelas Manda.
"Sudahlah, sekarang makanlah!" perintah Brian dan dengan senang hati Manda pun langsung saja membuka kotak nasi itu.
"Terima kasih banyak, Pak," ucap Manda yang langsung saja menyendok makanan itu dengan mengunakan sendok makan plastik.
"Hem," jawab Brian yang juga makan.
"Kenapa kamu malah kabur dari ku?" tanya Brian yang sangat kesal dengan Manda tadi sore, padahal dirinya berniat membawa Manda untuk mampir terlebih dahulu ke restoran untuk makan bersama dengannya.
"Saya sangat lelah Pak dan ingin bergegas tidur," jelas Manda dengan jujur.
"Tidur? Tanpa makan?" tanya Brian dan Manda pun mengangukkan kepalanya, lalu Brian pun mengamati di sekitar isi kos Manda, tidak ada banyak barang yang berada di dalam kos itu, Brian hanya melihat anak kompor dengan dengan panci kecil saja, lalu sekardus mie.
Brian tentu saja tahu bagaimana nasib dan kehidupan Manda selama ini karena Brian sudah diam-diam mencari informasi tentang Manda, jadi dari situlah Brian tidak ingin terlalu banyak bertanya dengan kehidupan Manda sekarang, ia takut akan menyakiti hati Manda jika dirinya bertanya nanti.