Di Kolam Renang

1199 Kata
Cukup lama Brian mencari keberadaan Manda, sampai-sampai dirinya sangat bosan mencari gadis itu sehingga Brian pun memberi perintah kepada pembantu yang bekerja di rumahnya untuk mencari keberadaan Manda, padahal mereka semua sedang asik melakukan pekerjaan mereka di dapur. Namun, Brian tidak peduli akan hal itu yang terpenting dirinya bisa menemukan keberadaan Manda saat ini. "Kemana kura-kura kecil itu?" gumam Brian bertanya dan sampai akhirnya ia tiba di dekat kolam renang, Brian melihat Manda sedang duduk di pinggir kolam dengan merendam kedua kakinya berada di air sambil melipatkan kedua tangannya karena merasa kedinginan dan untungnya air di kolam renang tersebut terasa hangat di kakinya. "Aku tidak bisa membayangkan bagaimana bos gila itu memarahiku," ucap Manda sambil tersenyum sambil membayangkan Brian membentak-bentak dirinya, apa lagi ketika melihat wajah Brian memerah karena menahan amarah membuat Manda terkikik geli dan merasa sangat lucu. "Bos gila? Siapa yang kamu maksud?" tanya Brian dan seketika membuat jantung Manda hampir copot dengan suara Brian yang tiba-tiba itu. "Bu-kan siapa-siapa!" ucap Manda terbata-bata. "Katakan siapa?!" tanya Brian dengan dingin karena sangat penasaran siapa yang di maksud Manda barusan. "Sudahlah, jika Bapak tidak percaya!" ucap Manda sambil bangkit berdiri berusaha untuk menghindar dari tatapan Brian. Sedangkan Brian berusaha untuk membuat Manda berkata jujur kepadanya. Bahkan ketika melihat Manda ingin pergi, Brian langsung saja menghadang karena dirinya benar-benar sangat ingin tahu apa yang di katakan Manda. Namun, Manda tidak ingin menyerah begitu saja sehingga ia pun mendorong tubuh Brian dengan cukup kuat. Tapi sayangnya, Brian berdiri dengan sangat kokoh sehingga Manda tidak dapat membuat tubuh Brian terdorong dan menyingkir dari hadapannya. "Laki-laki ini sebenarnya makan apa? Mungkin makan besi, sampai-sampai di dorong dengan cukup kuat pun tubuhnya tidak terdorong sama sekali!" gumam Manda dalam hatinya dan sambil berpikir mencari cara supaya bisa kabur dari bosnya yang selalu saja ingin tahu dengan yang ia katakan barusan. "Kenapa diam saja? Cepat katakan!" ucap Brian dengan sangat tegas, ingin rasanya Brian mencubit pipi Manda dengan sangat keras karena saking gemesnya dengan gadis di hadapannya itu. Menurut Brian, Manda sosok gadis yang sangat unik bahkan dirinya selalu saja memikirkan gadis itu setiap saat. Tapi, Brian sangat bingung apa sebenarnya membuat gadis itu unik di matanya, padahal ia melihat Manda dari dekat tidak ada hal apapun yang bisa membuatnya takjup dan malahan dirinya pusing karena mendengar ocehan Manda yang selalu saja berdebat dengannya. "Pak, aku ingin pulang!" jawab Manda yang tidak kalah tegasnya dari Brian. "Pulang?" ucap Brian memincingkan matanyanya sambil mendekatkan wajahnya ke wajah Manda dan terlihat gadis itu perlahan-lahan menghindar darinya, namun Brian tidak ingin mengalah justru dirinya perlahan-lahan melangkahkan kakinya dengan pelan juga dan tentu saja Brian memiliki sebuah ide untuk memberikan sedikit pelajaran kepada kura-kura kecilnya itu. "Pak, menjauhlah!" ucap Manda dengan pelan. "Kenapa, hem?" ucap Brian yang tidak memperdulikan apa yang di katakan Manda. "Pak, coba lihatlah ke arah sana!" tunjuk Manda ke arah belakang berusaha untuk membuat Brian lalai. Tapi, sayangnya Brian tidak bisa di tipu sama sekali oleh Manda karena Brian laki-laki yang cukup cerdas dan tidak mudah ditipu oleh gadis mana pun sekarang. Selama mengakhiri hubungannya dengan mantan kekasihnya, Brian menjadi sadar bahwa dirinya terlalu baik hingga menjadi lelaki yang mudah di bodohi. Dari situlah Brian belajar bahwa ia harus menjadi laki-laki yang tidak mudah percaya dengan omongan orang lain. "Dasar kura-kura kecil yang bodoh! Kamu kira dengan cara seperti itu bisa membodohiku, cih!" ucap Brian, lalu dengan langkah yang cukup besar Brian mendekati Manda sedangkan Manda juga memundurkan langkahnya dengan sangat cepat dan Manda tidak sadar bahwa dirinya sedang mengalami kesialan. "Akh!" teriak Manda yang langsung saja terjatuh kedalam kolam renang, Sedangkan Brian hanya menatap Manda yang tercebur padahal Manda sudah mengulurkan tangannya ke arah Brian, namun laki-laki itu hanya tersenyum devil saja karena rencananya untuk memberikan pelajaran kepada Manda berhasil. "Bagaimana? Apa kedinginan?" tanya Brian dengan sengaja mengejek Manda, ia melihat wajah Manda terlihat kesal dan cemberut kepadanya. "Dasar lelaki kejam!" gumam Manda kesal sambil mengepalkan tangannya. "Kamu tenang saja, aku akan menghangatkan tubuh kamu setelah ini!" ucap Brian dan ucapan Brian semakin membuat hati Manda sangat memanas. "Cepat naiklah!" perintah Brian dan Manda langsung saja menuruti perkataan Brian, namun ketika dirinya ingin naik ke pinggir kolam Manda sangat kesulitan untuk naik karena dirinya memakai rok yang cukup kentat bahkan pakainnya terasa sangat berat saat ini. "Butuh bantuan?" tanya Brian yang sudah tahu bahwa Manda akan sangat kesulitan untuk naik. "Tidak perlu!" jawab Manda dengan cuek. "Cih! Kenapa malu-malu kucing! Cepatlah pegang tanganku!" perintah Brian dan dengan ragu Manda pun mengapai tangan Brian yang sudah diulurkan ke hadapannya. Namun, Manda tidak ingin diam saja ketika Brian dengan seenaknya mengerjai dirinya sehingga ia pun membalas perbuatan Brian dengan cara menarik tangan Brian dengan sangat kuat, sampai-sampai Brian juga ikut terjebur ke dalam kolam renang. "Kau!" tunjuk Brian dengan sangat kesal. "Apa? Hem!" ucap Manda dengan menantang Brian tanpa adanya takut sama sekali. "Sepertinya, kamu memang ingin aku menghukum mu!" ucap Brian dengan dingin. "Kamu kira kita sedang masa sekolah? Segala dihukum yang benar saja!" ucap Manda. "Baiklah, aku tidak bisa menjamin apa kamu akan baik-baik saja setelah ini, Manda Ayu Putri!" ucap Brian dengan devil, lalu menarik Manda dengan sangat kasar sehingga Manda pun tertarik kedalam pelukan Brian, sedangkan Brian memeluk tubuh Manda dengan cukup kuat sehingga Manda sangat kesulitan untuk melepaskan diri. "Hem!" ucap Manda memberontak karena Brian tiba-tiba saja mencium bibirnya dengan sangat rakus, bahkan air terlihat bergelombang ketika gadis itu memberontak untuk melepaskan dirinya. Brian semakin mencium Manda dengan semakin liar dan penuh dengan sangat gairah yang sudah ia tahan dari kantor tadi siang, sekarang saatnya dirinya memuaskan hasratnya yang sudah terpendam berjam-berjam itu. Walaupun di dalam air, Brian tetap tidak perduli lagi. Menurutnya melakukan di suasana yang dingin itu sangatlah menarik dan semakin membuatnya b*******h melakukannya. Tangan Brian semakin meraba kedalam balik baju Manda dan ia merasakan tangannya sudah menyentuh sesuatu yang kenyal, sedangkan Manda seketika diam ketika merasakan sentuhan yang terasa membuatnya nyaman dan membuat dirinya seolah-olah tersengat listrik. "Hem." Lengkuhan tiba-tiba saja keluar dari mulut Manda dengan tidak sadar, sehingga Brian tampak tersenyum senang mendengarnya dan Brian pun semakin membuat Manda gila dengan sentuhannya. "Br-ian!" ucap Manda terbata-bata sambil memejamkan matanya karena sangat menikmati apa yang Brian lakukan pada tubuhnya, entah kenapa Manda sangat kesulitan untuk menolak ketika Brian menyentuh tubuhnya. Rasa itu benar-benar tidak mampu membuat Manda untuk tidak melakukannya. Setelah cukup lama mencium bibir Manda, kini Brian dengan perlahan-lahan berpindah ke leher Manda dan membuat tanda lagi di leher gadis itu, sedangkan Manda meremas-meremas rambut Brian karena sangat menikmatinya. Nafas Manda sudah tidak dapat ia kendalikan lagi, terlihat gadis itu sangat ngos-ngosan seperti habis kelelahan berlari saja. "Sepertinya, dia juga menyukainya!" gumam Brian di dalam hatinya sambil melakukan aksinya tanpa jeda karena Brian akan membuat Manda ketagihan dengan permainan yang ia berikan, sehingga suatu saat nanti Manda akan melakukannya tanpa dirinya meminta ataupun memaksanya. "Br-ian! Hen-tikan!" ucap Manda karena sudah tidak tahan lagi merasakan rasa aneh di dalam tubuhnya, walaupun bibirnya berkataka seperti itu namun sebenarnya Manda juga sangat menginginkan hal yang lebih dari itu.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN