Di Persimpangan

628 Kata

Walaupun dengan tertatih, aku sudah bisa berpindah tempat. Katanya kalau cidera seperti yang aku alami, memang tidak boleh bergerak berlebih. Namun, tetap disarankan tidak diam karena akan membuat kaki menjadi kaki. Mbak Rahmi tetap bersikap sama, kawatir dan ingin menungguiku terus. Sama seperti dulu ketika aku mengalami kemalangan yang beruntun. Hanya bersamalah aku ditemani, dan tentu dengan support Mahardika sahabatku. Pernah Mbak Rahmi mengira aku dan Mahardika berpacaran. Akan tetapi setelah aku jelaskan dia mengerti, lebih tepatnya berusaha mengerti. “Kalau laki-laki seperti Mas Dika sampai menyisihkan waktu sedemikian, itu tidak mungkin tidak ada alasannya. Kalau bukan cinta,” ucap Mbak Rahmi kala itu. “Alasannya kasih sayang, Mbak. Kami bersahabat untuk selamanya. Aku pun akan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN