Truntum

751 Kata

Wajahnya masih menunjukkan lengkungan senyum. Sedangkan aku menangkup pipiku yang tak kunjung terlepas dari hangat yang mendera. Kemudian menggosokkan telapak tangan, pura-pura kedinginan. Sambil menatapku sejenak, dia mengangkat dua contoh kain sambil berucap, "Lihat ini, kamu suka yang mana?" Aku mencondongkan tubuh mendekat, menajamkan pandangan untuk menilik yang dimaksud. Potongan kain dengan motif batik yang sama, hanya berbeda dominan warna berbeda, oranye dan hijau. "Semuanya cantik dan bagus. Tetapi ... kalau secara pribadi, saya suka orange karena itu warna favorit yang melambangkan semangat. Makanya saya suka tim Belanda," celetukku setelah memberi penilaian. "Kamu suka sepak bola?" tanyanya, sambil mengambil cangkir teh setelah meletakkan contoh kain tadi. Aku mengerjapkan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN