Setelah dua minggu, bangunan yang diinginkan oleh Profesor Chiko akhirnya berdiri kokoh meski hanya terbuat dari bambu. Namun ia puas dengan hasil pekerjaan para tukang.
Bangunan itu sudah dicat rapi dan siap untuk ditempati.
Mulai hari ini dan seterusnya ia akan menghabiskan waktu dua puluh empat jam di sana sebab ruangan itu juga dilengkapi dengan kamar pribadi yang bisa digunakan untuk istirahat. Ia juga melengkapi rumah bambu itu dengan genset. Sewaktu pergi ke kota, ia sengaja memesannya demi kelancaran aktifitasnya. Ia bahkan kini sudah memiliki TV sehingga memudahkannya menonton berita, meski tak banyak siaran yang dapat ditangkap.
***
"Alhamdulillah akhirnya ruangan kerja kamu selesai juga ya!" Abah Kosim menatap bangunan baru itu dengan wajah cerah. Ia puas dengan hasil kerja
