Abah Kosim dan Profesor Chiko kini berada di balai desa. Sebenarnya ia bingung mau apa karena yang berkepentingan adalah putranya. Meskipun demikian ia akan membuat alasan jika ditanya. Ia berniat untuk memeriksakan kesehatan ke klinik desa. "Selamat pagi Bah Kosim? Apa kabar? Itu teh siapa?"seorang pria berseragam hansip menyapa Abah Kosim dengan hormat, sementara Profesor Chiko hanya diam mengamati interaksi mereka berdua. Ternyata sosok Abah Kosim cukup terkenal di kalangan masyarakat. Ia sellau menunjukkan keakrabannya dan jika bertemu orang lain di jalan mereka selalu menyapanya. "Pagi Pak Musa. Ini teh anak saya, namanya Jemie." Pria tua itu langsung memperkenalkan Profesor Chiko. Ini merupakan kali pertama pemuda itu mengunjungi balai desa. "Saya mah baru tahu kalau Abah memil