Motor gede Agas berhenti tepat ketika bel tanda masuk telah berbunyi. Dengan manis motor gede itu terparkir tepat disamping motor Reon, lalu tepat disebelah motor hitam Reon, ada motor milik Elmiro. Kedua temannya itu menatap heran kearah Agas yang membawa Milly di belakangnya. Tak mengatakan apa pun, hanya diam, menatap Milly yang nabokin punggung Agas. Kenapa bisa mereka berangkat bareng? Hubungan mereka udah sampai tahap apa? “Kalo nggak ngebut, kita masih di jalan.” Jawab Agas, membuat omelan Milly terhenti. Bibir manis cewek itu tetap mengerucut, lalu tangannya sibuk membenarkan rambut yang jadi awut-awutan. Tersenyum saat tatapannya bertemu dengan Elmiro dan reon. “Duluan ya,” Melihat istrinya yang ramah sama temennya yang tentu bergender lelaki, kening Agas berlipat. Mentonyor ke