Surat Cinta

1617 Kata

Seperti permintaan Aline pagi-pagi sekali aku menyelinap ke ruang Alex. Saat ini kantor masih sepi,bahkan Siska pun belum datang terlihat dari meja kerjanya yang kosong. Kuletakkan sepuncuk surat beramplop coklat dekat laptopnya. Aku merasa ragu dengan apa yang kulakukan, ada rasa tidak rela jika Alex datang sesuai undangan itu tapi di satu sisi aku harus merelakan dirinya. Masih terngiang dalam ingatanku kalau selama ini Alex menganggap diriku membencinya dan hal itu membuat Alex nyaman. “Kalau membencimu bisa membuat kita bersama, aku akan mencobanya. Walau sulit membenci seseorang di saat hati sudah terjebak dalam cinta,” gumamku. Aku segera pergi dari ruang Alex sebelum Siska datang. Saat aku ingin masuk ke ruang kerja tanpa sengaja kami berpapasan. Alex berdiri tepat di depanku me

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN