Andriani sudah berada di balkon itu sekitar satu jam lamanya, ia berniat untuk mencari angin segar akibat tugas kuliah yang menumpuk. Kamarnya, berada tepat di sebelah kamar kakaknya, Andreas. Ia melihat ke kamar kakanya yang gelap gulita selama beberapa hari ini. “Apa Kakak tak akan pulang lagi?” batin Andriani. Tubuh Andriani sudah tak kuat lagi dengan udara dingin yang terus menusuknya. Ia berencana untuk segera masuk ke dalam kamarnya, namun langkahnya terhenti saat Andriani melihat lampu di kamar kakaknya hidup. “Kakak!” panggil Andriani. Beberapa saat kemudian, seorang lelaki ke lauar dari kamar Andreas ke arah balkon. “Kamu ngapain di situ?” tanya lelaki itu yang tak lain adalah Andreas. “Nyari angin Kak, aku sumpek ngerjakan tugas kuliah,” jawab Andriani. “Cepat masuk, angin d