Bab 4

617 Kata
Di sisi lain, Andreas dibuat terkejut saat Lerin menolak menerima bantuan dari suster untuk kabur, ia pikir tadinya Lerin akan memutuskannya kabur karena tak akan ada yang tahu jika perempuan itu kabur, terlebih tak ada polisi. Namun ia salah menduga. Ia pun dibuat salah tingkah saat Lerin tiba-tiba menoleh ke arahnya, ternyata perempuan itu menyadari kehadirannya. "Pasti dia hanya berpura-pura menolak karena tahu aku mengawasinya selama ini. Dia kira aku bisa dibodohi dengan akting sok baik dan polosnya itu." Andreas mencibir tingkah Lerin dan memutuskan keluar dari rumah sakit. Selama Lerin di penjara, ia selama mengawasi pergerakan perempuan itu. Bukan karena ia khawatir pada Lerin, namun karena ia sudah menyiapkan neraka untuk Lerin setelah perempuan itu bebas dari penjara dan ia pastikan Lerin akan lebih menderita jika ia yang menyiksanya, bukan polisi. Lerin harus membayar apa yang telah perempuan itu lakukan pada ayahnya dan nyawa harus dibayar dengan nyawa, tidak cukup hanya di penjara saja. [][][][][][][][][][][][][][][][][][][][][][][][]     BAB 2 Tak terasa 5 tahun telah berlalu, hari ini merupakan hari terakhir Lerin berada di penjara. Esok hari, Lerin bisa meninggalkan penjara dan teman-teman selnya yang sudah ia anggap sebagai keluarga sendiri. Lerin termenung, pikirannya kosong, matanya menatap tajam lurus ke depan. Seorang teman sel Lerin melihat penampilannya yang tak bersemangat itu. “Hey, Rin! Apa yang sedang kamu pikirkan?” tanyanya. “Ah ... aku tak sedang berpikir apapun,” jawab Lerin. “Tapi, kenapa kamu tak bersemangat seperti itu? Hari ini kan, hari terakhir kamu berada di sini,” “Ya,” Lering hanya menjawab perkataan teman selnya itu dengan singkat, selebihnya ia memberikan senyum kecut dari bibirnya. “Sepertinya kamu tak senang,” ucap teman sel Lerin. “Tidak kok,” jawab Lerin. “Sudah aku mau tidur dulu.” Lerin mengakhiri pembicaraan mereka dengan alibi ia ingin beristirahat. “Ya sudah, selamat beristirahat,” ucap temannya, kemudian pergi ke tempatnya untuk istirahat. Malam semakin larut, namun Lerin belum memejamkan matanya. Lagi-lagi tatapannya kosong menghadap ke langit-langit penjara. Ia tak tau harus pergi ke mana setelah dirinya ke luar besok. Semua alasannya untuk bertahan menjalani kehidupan yang kejam sudah hilang sejak 5 tahun lalu. Ingin rasanya ia berada di dalam penjara seumur hidupnya. Lerin merasa dirinya sudah tak bisa diterima lagi di masyarakat. Nama baik dan usahanya selama ini sudah hancur. Lalu, bagaimana caranya ia untuk bertahan hidup? Sepanjang malam Lerin hanya memikirkan hal-hal negatif saja, ia belum bisa melupakan masa lalunya yang menyedihkan. Tak terasa, hari sudah berganti, ternyata semalam suntuk Lerin tak memejamkan matanya. Seorang polisi menghampiri sel yang digunakan Lerin. Ia membuka pintu dan menyuruh Lerin segera ke luar dari sana, polisi itu mengantarnya hingga pintu keluar. *** Lerin berjalan tak tentu arah, ia hanya mengikuti kakinya melangkah. Dirinya sendiri pun tak tau, harus ke mana ia pergi. Saat Lerin berjalan tanpa tujuan di pinggir jalan sepi, sebuah mobil besar berwarna hitam berhenti disebelahnya. Seorang pria dengan badan kekar dan berpakaian serba hitam ke luar dari mobil itu. Pria itu langsung memasukkan Lerin ke dalam mobil. Sedangkan, pria yang duduk di belakang kemudi, dengan cepat menjalankan mobil itu kembali. Lerin yang tak sempat berteriak maupun berlari, mulai memberontak. Pria yang duduk disampingnya tak tahan dengan kelakuan Lerin yang terus memberontak. Akhirnya, pria itu memukul bagian belakang leher Lerin dengan keras dan mengakibatkan Lerin tak sadarkan diri. “Hey! Apa yang loe lakukan?” tanya pria yang duduk di belakang kemudi. “Sudahlah, Bro, loe lanjut mengemudi aja, lagian kuping loe gak sakit apa denger cewek ini ngoceh terus,” “Wah ... parah loe, kalau sampai Bos tahu gimana?” “Tenang aja, Bro. Perintah Bos kan kita disuruh nyulik nih cewek dengan cara apapun,” “Ya, sudahlah, lagian dia masih bernafas,”
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN