"Lah, gimana ceritanya sepatu di sol bisa jadi baru gini?" Zidan menunjukkan ekspresi kebingungan ketika tidak sengaja menunduk dan melihat sepatu Cakra. Dengan gerakan kilat, Zidan menyipitkan matanya, memperhatikan Cakra yang sudah menatapnya. "Kenapa?" "Sepatu lo kok jadi baru?" tanya Zidan lagi. "Tukang sol mana tuh? Gue juga mau kali kalo gini caranya. Banyak banget tuh sepatu jebol gue di rumah," cerocosnya tanpa henti. Cakra memperhatikan sepatu yang dikenakannya seperkian detik. Lalu kembali menoleh kepada Zidan. Senyuman usil tercetak dibibirnya. "Hebat banget emang tuh tukang sol sepatu. Aku niatnya juga mau ke sana lagi, ada beberapa doang tuh di rumah yang udah nggak bisa di pakai. Rusak parah." Zidan berbinar, tubuhnya mencondong ke arah Cakra. "Serius mau ke sana lagi?"