Vanila menghubungkan laptopnya dengan oler listrik mahal milik Rori yang mewahnya sangat kontras dengan colokan lusuh mantan rumah kosong ini. "Mau mulai sekarang, Mbak?" tanya Rori dari atas sofa. Lagi - lagi pemuda itu belum bisa bangun setelah meminum obat kemoterapi oralnya. Vanila mengangguk. "Iya, Mas. Kayak rencana kita semalem. Lebih cepat lebih baik. Saya nggak mau nunggu lama - lama dan biarin Mas Rori kayak gini terus. Uhm ... kamarnya nanti aja saya beresin, ya. Sementara Mas Rori masih di sofa dulu." "Ung ... nggak perlu Mbak. Saya jadi repotin Mbak lagi, kan? Ntar aja kalau saya udah mendingan, saya beresin sendiri kamarnya. Lagian di sini juga nyaman kok. Saya tiduran di sini juga udah cukup sebenernya." Vanila menggeleng. "Jangan, Mas. Udah, deh. Mas Rori te