Bab 6

2052 Kata

Semilir angin menyapu wajah cantik seorang perempuan yang sedang menumpukan kedua tangannya pada pagar balkon. Tubuh mungilnya condong ke depan dengan tatapan lurus ke arah depan juga. Mata birunya menatap ruang kosong dengan pandangan yang sama kosongnya. Perkataan Andre tadi malam benar-benar melukai perasaannya. Perkataan pria itu adalah sindiran, dan penolakan tegas yang terselubung. Tidak akan menggantikan almarhumah Vian dengan siapa pun. Dini tersenyum patah. Sudah sepuluh tahun dan Andre tetap teguh pada pendiriannya. Menolak kehadirannya dan lebih memilih mengurung diri dalam kenangan Vian. Ternyata Andre begitu keras kepala dengan perasaannya. Tembok baja di hari pria itu semakin tinggi dan tebal. Namun, dia juga tidak menyerah. Sekeras apa pun Andre menolaknya, sekeras itu jug

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN