Bagian II :keempat.

1971 Kata

     Afwan mengecup bahu Harumi, Harumi masih saja terisak di pelukannya. Kejutannya menjadi tidak semulus yang di bayangkan. "Hampir aja, kejutan ini gagal.. Aku ke ganggu sama tatapan kamu yang terluka.."aku Afwan seraya mengusap punggung Harumi. "Aku bener bener terguncang tau.. Aku ga sanggup bayangin si kembar jadi nakal gara gara orang tuanya pisah, mereka kurang kasih sayang dari kita hiks.." Afwan mengulum senyum kecil, tak menyangka otak cantik kesayangannya itu bisa berpikir sangat jauh, dan tidak egois, yang di pikirkannya hanya masa depan sang buah hati. "Udah banyak yang aku lewatin buat bisa terus di samping kamu.. Mana bisa aku lepas gitu aja.." Harumi mengurai pelukannya, mengusap air mata dan ingusnya. "Ulang.." Harumi memberengut lucu "Hah?" "Ulang dari awal.."

Baca dengan App

Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN